Artikel Hubungan Internasional Politik Internasional

Instrumen Politik Internasional, Apa Saja?

instrumen politik internasional

Instrumen politik internasional biasanya dipelajari mahasiswa Hubungan Internasional ketika sedang menempuh mata kuliah Politik Internasional. Lazimnya, dalam mata kuliah itu ia wajib diajarkan.

Alasan mengapa instrumen politik internasional penting dipelajari adalah karena kita dapat mengetahui sarana apa saja sih yang biasanya digunakan negara-negara dalam meraih tujuan dan kepentingan nasionalnya.

Nah, untuk itu tulisan ini akan mengulas apa saja instrumen politik internasional yang diterapkan negara-negara dalam arena politik internasional. Namun, akan dibahas terlebih dahulu apa itu politik internasional.

Apa itu politik internasional

Politik internasional merupakan studi tentang interaksi yang terdiri atas aksi dan reaksi negara-negara berkekuatan besar dalam membentuk dinamika yang mengarah pada perjuangan untuk meraih kekuasaan.

Hans Morgenthau, tokoh realisme dalam teori hubungan internasional, menyebut politik internasional itu arena perjuangan untuk meraih kekuasaan (struggle for power) oleh negara-negara besar.

Bedanya dengan politik luar negeri itu bahwa politik luar negeri merupakan aksi sebuah negara yang ditujukan kepada negara lain, sedangkan politik internasional merupakan aksi sekaligus reaksi negara-negara yang membentuk seperti apa struktur internasional.

Apa saja instrumen politik internasional?

Instrumen-instrumen dalam politik internasional terdiri atas power (kekuasaan), force (daya paksa), penetrasi dan intervensi, diplomasi, dan sanksi ekonomi (Rourke, 1989). Semua akan dielaborasi dalam artikel ini.

Power

Power (kekuasaan) adalah konsep inti dalam ilmu politik sekaligus dalam hubungan internasional. Dalam disiplin ilmu politik, power adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang atau kelompok lain (Budiarjo, 1980).

Di sisi lain, dalam hubungan internasional, power merupakan “apa saja yang menciptakan dan mempertahankan pengendalian suatu negar atas negara lain, mulai dari kekerasan fisik hingga hubungan psikologis yang paling halus, misalnya melalui pengendalian pikiran.” (Morgenthau dalam Bakry, 2017, hlm. 65). Power juga diartikan sebagai kemampuan suatu negara dalam upaya memengaruhi negara atau aktor lain untuk mencapai kepentingannya dalam arena politik internasional. Ia terdiri atas hard-power, soft-power, maupun smart-power (Ashari, 2015).

Baca juga:  Realisme Klasik dalam Hubungan Internasional

Jadi, power merupakan sarana negara dalam upaya memengaruhi negara-negara lain demi mencapai kepentingan nasionalnya.

Daya paksa (force)

Instrumen force adalah metode sebuah negara menggunakan sarana paksaan kepada negara lain.

Force terdiri atas beberapa tingkatan. Pada level bawah bisa digunakan cara intimidasi hingga melalui penggunaan kekuatan militer (Rourke, 1989).

Penetrasi dan intervensi

Penetrasi

Instrumen penetrasi merupakan metode sebuah negara dengan upaya menjalankan pengaruhnya kepada negara lain secara tidak langsung. Misalnya, penetrasi budaya K-Pop oleh Korea Selatan telah memengaruhi gaya hidup anak muda di Indonesia.

Penetrasi digunakan secara tak langsung, seperti menggunakan instrumen paksaan, melainkan melalui unsur budaya.

Dalam studi hubungan internasional, penetrasi terumus dalam konsep “penetrasi asing”.

Intervensi

Instrumen intervensi dalam politik internasional merupakan metode negara dalam mencampuri urusan negara lain demi kepentingan nasional negara tersebut.

Masalah domestik sebuah negara dapat diintervensi negara lain karena negara pengintervensi berkepentingan terhadap proses dan akibat dari masalah domestik tersebut.

Misalnya, konflik Libya awalnya merupakan masalah internal negara tersebut. Namun, proses akhirnya adalah keikutsertaan negara-negara lain dalam konflik tersebut. Keikutsertaan negara lain merupakan bagian dari sebuah intervensi. Intervensi sebagai instrumen politik internasional terdiri atas intervensi militer dan intervensi kemanusiaan.

Diplomasi

Instrumen diplomasi merupakan metode sebuah negara dalam upaya mencapai tujuan politik luar negeri demi meraih kepentingan nasionalnya. Diplomasi adalah seni komunikasi baik secara langsung maupun tak-langsung untuk mencapai kepentingan nasional.

Ekonomi

Instrumen ekonomi merupakan sarana sebuah negara untuk memengaruhi perilaku negara lain dengan cara memutus akses ekonomi kepada negara yang tersebut. Negara yang kaya sumber daya alam biasanya menerapkan sanksi ekonomi kepada negara lain agar negara tersebut tunduk pada kemauan negara kaya tersebut.

Baca juga:  Neorealisme dalam Hubungan Internasional | Pengantar Ringkas

Negara-negara di Timur Tengah yang kaya sumber daya minyak mentah dapat menerapkan sanksi ekonomi ini sebagai instrumen ekonomi kepada negara lain yang memiliki ketergantungan terhadap minyak.

Instrumen ini diterapkan agar negara yang tergantung terhadap minyak tersebut dapat tunduk terhadap keinginan negara pemilik minyak mentah.

Kesimpulan

Instrumen politik internasional merupakan alat atau metode yang diterapkan negara-negara di kancah internasional demi mengupayakan tercapainya tujuan negara tersebut. Tujuan negara tersebut dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang.

Lima instrumen di atas merupakan pendapat dari John T. Rourke dalam bukunya International Politics on the World Stage yang diterbitkan pada 1989.

Sampai di sini, sobat HI sudah tahu ya instrumen apa saja dalam politik internasional. Semoga membantu.


Referensi

Ashari, K. (2015). Kamus hubungan internasional. Bandung: Nuansa Cendekia.

Bakry, U. S. (2017). Dasar-dasar hubungan internasional. Jakarta: Kencana.

Budiarjo, M. (1980). Dasar-dasar ilmu politik (Cetakan IV). Jakarta: Gramedia.

Jackson, R., & Sorensen, G. (2014). Pengantar studi hubungan internasional: Teori dan pendekatan (Edisi kelima, D. Suryadipura dan P. Suyatiman, Penerjemah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rourke, J. T. (1989). International politics on the world stage (Second edition). Connecticut: The Dushkin Group, Inc.

Bagikan ini:

Tentang Penulis

Seorang penulis konten web dan peresensi buku. Dia lulusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Jayabaya, Jakarta, Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *